Program Akselerator Jadi Jembatan Hasil Inovasi Riset Akademisi ke Pasar Industri
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Program akselerator sebagai jembatan untuk mempercepat hasil riset menuj ke pasar industri diluncurkan bersamaan dengan Jogja Innovator Summit 2024 di FMIPA UGM, Jumat (18/10/2024). Terobosan ini digulirkan FMIPA UGM bersama Volantis Technology sebagai langkah awal untuk memfasilitasi pengembangan produk inovasi.
Dekan FMIPA UGM Profesor Kuwat Triyana menjelaskan program akselerator digulirkan sekaligus peluncuran spin out company atau perusahaan didirikan oleh akademisi FMIP UGM bersama pihak swasta yaitu Volantis Technology untuk mengkomersialkan penelitian ke industri. Ia berharap terobosan i menjadi langkah awal dalam mengembangkan produk inovasi, agar tidak selalu bergantung pada industri yang sudah ada.
Advertisement
BACA JUGA : Menkop UKM Teten Dorong Lahirnya Entrepreneur Baru Berbasis Riset dari Mahasiswa
"Selama ini banyak produk inovasi di FMIPA yang telah didanai hingga miliaran rupiah, tetapi belum bisa terhubung dengan kebutuhan pasar secara maksimal. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Volantis diharapkan dapat membuka jalur yang jelas untuk memperkenalkan produk-produk ini ke masyarakat dan industri," katanya.
Menurutnya kolaborasi tersebut menciptakan jalur baru bagi pengembangan inovasi, termasuk lahirnya perusahaan khusus untuk menjembatni hasil riset, tidak hanya berbasis software, tetapi juga mencakup sistem dan model yang lebih luas. "Program, akselerator ini, ke depan dapa produk-produk inovasi riset di FMIPA dapat terhubung langsung dengan pasar dan menjadi solusi yang relevan," katanya.
Founder Volantis sekaligus Ketua Pelaksana Program Inkubasi & Pendanaan Bachtiar Rifai menambahkan program akselerator menjadi platform membawa hasil riset akademis ke dunia industri. Dalam pelakanaannya di setiap departemen di FMIPA nantinya ada direktur akselerator yang mengelola riset dan menjalin kerja sama langsung dengan pelaku industri. "Ini merupakan langkah konkret untuk membawa hasil riset akademis ke dunia bisnis," ujarnya.
Direktur Science Techno Park UGM Sang Kompiang Wirawan mengatakan program tersebut menjadi inisiatif untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi dan industri. Saat ini memiliki sekitar 30 spin-off company dan 35 inovasi teknologi yang siap dikembangkan. Program akselerator ini akan memperkuat posisi FMIPA dan UGM dalam membangun ekosistem startup berbasis teknologi di Indonesia.
BACA JUGA : Mahasiswa Doktoral UGM Meneliti Pengelolaan Limbah Cair Lewat Mikroalga
Kolaborasi itu menjadi upaya UGM untuk membangun ekosistem inovasi berbasis teknologi yang semakin kuat dan mandiri. Inovasi yang dimulai dari universitas harus memiliki arah yang jelas menuju penerapan di industri. "Banyak universitas besar di dunia, seperti University of Manchester, telah memiliki lebih dari 100 spin-off company. Di UGM, meskipun kita sudah mencapai 30 spin-off company, masih banyak yang bisa kita tingkatkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
Advertisement
Advertisement